Harga Smoke Detector

Keselamatan adalah aspek utama dalam perencanaan bangunan, baik rumah tinggal, gedung perkantoran, apartemen, sekolah, hingga fasilitas industri. Salah satu perangkat penting yang mendukung sistem keselamatan kebakaran adalah smoke detector atau detektor asap. Alat ini berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap sedini mungkin dan memberikan sinyal peringatan agar penghuni bangunan dapat segera menyelamatkan diri atau mengambil tindakan pengamanan.

Namun, pertanyaan yang paling sering muncul dari calon pengguna adalah: berapa harga smoke detector? Harga perangkat ini ternyata sangat bervariasi, tergantung pada tipe, merek, fitur, dan kebutuhan instalasi. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai jenis-jenis smoke detector, harga per unit, faktor yang memengaruhi harga, dan tips memilih produk terbaik sesuai kebutuhan.

Apa Itu Smoke Detector?

Smoke detector adalah perangkat elektronik yang dirancang untuk mendeteksi partikel asap di udara, yang biasanya menjadi indikator awal terjadinya kebakaran. Saat alat ini mendeteksi asap dalam jumlah tertentu, sistem akan memicu alarm suara dan/atau lampu peringatan agar orang-orang dapat segera bereaksi.

Smoke detector dapat bekerja secara standalone (mandiri) atau menjadi bagian dari sistem fire alarm terintegrasi. Perangkat ini biasanya dipasang di plafon ruangan, terutama di area-area rawan seperti dapur, ruang tamu, koridor, ruang listrik, dan gudang.

Jenis-Jenis Smoke Detector dan Perbedaan Harganya

Sebelum membahas harga, penting untuk mengetahui jenis smoke detector yang tersedia di pasaran. Masing-masing memiliki harga berbeda tergantung teknologinya.

1. Ionization Smoke Detector

Detektor ini sangat sensitif terhadap partikel asap hasil dari api yang menyala cepat, seperti kertas atau bahan mudah terbakar lainnya.

  • Harga: Rp150.000 – Rp350.000 per unit (untuk tipe rumah tangga)

  • Kelebihan: Respons cepat terhadap api menyala

  • Kekurangan: Rentan false alarm jika dipasang dekat dapur

2. Photoelectric Smoke Detector

Menggunakan sensor cahaya untuk mendeteksi asap, lebih efektif dalam mendeteksi api yang membara perlahan seperti kabel korslet atau api dari bahan tekstil.

  • Harga: Rp300.000 – Rp600.000 per unit

  • Kelebihan: Lebih akurat untuk kebakaran dengan asap tebal

  • Kekurangan: Sedikit lebih mahal daripada ionization detector

3. Dual Sensor Smoke Detector

Menggabungkan dua teknologi: ionisasi dan fotolistrik. Lebih akurat untuk berbagai jenis asap dan kebakaran.

  • Harga: Rp600.000 – Rp1.200.000 per unit

  • Kelebihan: Perlindungan ganda

  • Kekurangan: Harga lebih tinggi

4. Smoke Detector dengan Fitur Tambahan (Smart/Wi-Fi)

Jenis ini memiliki fitur pintar seperti koneksi Wi-Fi, notifikasi ke smartphone, integrasi dengan smart home (Google Home, Alexa, dll.).

  • Harga: Rp1.000.000 – Rp2.500.000 per unit

  • Kelebihan: Monitoring jarak jauh, kontrol via aplikasi

  • Kekurangan: Perlu koneksi internet, biaya lebih tinggi

5. Wireless Interconnected Smoke Detector

Jenis ini saling terhubung secara nirkabel antar unit. Jika satu unit mendeteksi asap, semua unit akan berbunyi.

  • Harga: Rp1.200.000 – Rp3.500.000 per unit (tergantung merek dan teknologi)

  • Kelebihan: Ideal untuk rumah besar atau gedung bertingkat

  • Kekurangan: Instalasi awal lebih kompleks

Faktor yang Mempengaruhi Harga Smoke Detector

1. Merek Produk

Merek-merek global seperti Honeywell, Kidde, First Alert, Bosch, dan Siemens memiliki harga lebih tinggi karena kualitas, akurasi, dan sertifikasi internasional. Merek lokal atau non-branded bisa jauh lebih murah, namun kadang mengorbankan keandalan.

  • Contoh:

    • Honeywell photoelectric: ± Rp900.000 – Rp2.000.000

    • Kidde basic ionization: ± Rp250.000 – Rp600.000

2. Fitur Tambahan

  • Fitur seperti notifikasi seluler, sensor gas tambahan, atau baterai lithium 10 tahun dapat meningkatkan harga secara signifikan.

  • Detektor dengan display digital (menampilkan kadar asap atau status baterai) juga cenderung lebih mahal.

3. Tipe Daya

  • Battery operated (lebih murah): Rp150.000 – Rp800.000

  • Hardwired (kabel listrik): Rp400.000 – Rp1.200.000 (belum termasuk biaya instalasi)

4. Kapasitas dan Sensitivitas

Smoke detector untuk industri atau ruang publik memiliki sensitivitas tinggi dan bisa mendeteksi asap dalam volume kecil. Jenis ini lebih mahal karena harus memenuhi standar keamanan yang lebih ketat.

Harga Smoke Detector Berdasarkan Aplikasi

Berikut estimasi harga berdasarkan jenis penggunaan:

Jenis BangunanTipe Smoke DetectorHarga per Unit
Rumah TinggalPhotoelectric StandaloneRp300.000 – Rp700.000
ApartemenWireless InterconnectedRp1.200.000 – Rp2.500.000
Kantor kecil/sedangWired to Fire Alarm SystemRp1.500.000 – Rp3.500.000
Gedung perkantoran besarAddressable Smoke DetectorRp2.500.000 – Rp6.000.000
Pabrik / IndustriAspirating Smoke DetectorRp5.000.000 – Rp15.000.000

Catatan: Harga belum termasuk biaya instalasi, pengkabelan, dan perangkat pendukung lainnya jika digunakan dalam sistem besar.

Biaya Tambahan yang Perlu Dipertimbangkan

Jika Anda membeli smoke detector sebagai bagian dari sistem kebakaran menyeluruh, ada beberapa komponen biaya tambahan:

  • Panel kontrol (Fire Alarm Control Panel): Rp5 juta – Rp50 juta+

  • Heat detector (opsional): Rp500.000 – Rp2 juta

  • Manual call point: Rp300.000 – Rp1 juta

  • Alarm bell/siren & strobo: Rp500.000 – Rp2 juta

  • Instalasi & kabel: Rp1 juta – Rp5 juta (tergantung luas bangunan)

Tips Membeli Smoke Detector

Agar investasi Anda efektif dan efisien, pertimbangkan hal-hal berikut:

  • Pilih produk bersertifikasi seperti UL (Underwriters Laboratories), EN54 (Eropa), atau SNI.

  • Sesuaikan tipe detektor dengan ruangan: photoelectric untuk ruang tidur, ionization untuk ruang umum, dual sensor untuk dapur.

  • Perhatikan masa pakai baterai – pilih baterai 10 tahun jika Anda ingin bebas repot.

  • Jika Anda memiliki sistem smart home, pertimbangkan smoke detector yang mendukung integrasi IoT.

  • Untuk bangunan besar, sebaiknya konsultasi dengan vendor fire safety profesional.

Kesimpulan

Harga smoke detector sangat bervariasi, mulai dari Rp150.000 hingga di atas Rp15.000.000 per unit, tergantung jenis, fitur, teknologi, dan mereknya. Untuk keperluan rumah tangga, perangkat standalone sudah cukup dengan harga sekitar Rp300.000–Rp700.000, namun untuk bangunan komersial dan industri, smoke detector yang terintegrasi dengan sistem alarm kebakaran lebih disarankan meskipun harganya lebih mahal.

Investasi dalam smoke detector bukan hanya soal mematuhi regulasi, tetapi juga melindungi nyawa, aset, dan properti Anda dari risiko kebakaran. Pilihlah produk berkualitas, dan jangan ragu untuk menggunakan jasa profesional jika Anda ingin sistem yang lebih kompleks dan andal.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

×Gratis Konsultasi via Chat